Jumat, 12 Juni 2015



Anemia seringkai tak bergejala.  Namun, ini bukan alasan untuk mengabaikanya. Jika tidak segera diatasi, anemia bisa berakibat fatal. Kenali anemia untuk menghindari dampaknya. ((lead)
Anemia adalah suatu keadaan ketika jumlah hemoglobin atau sel darah merahseseorang kurang dari normal. Biasanya, kta mengidentikan anemia dengan kekurangan zat besi, padahal tidak semua anemia demikian.
Menurut Dr. Chospiadi IIrwan,Sp.PD,KHOM, staf pengajar Departemen Ilmu Peyakit Dalam, Divisi Hematologi Medik, FKUI/RSCM, setidaknya ada lima jenis anemia yang dikenal dalam ilmu kedokteran.
“Perttama adalah anemia kekurangan zat besi atau B12, disebut juga anemia defisiensi. Kedua, anemia aplastik, yaitu ketika pabrik darah tubuh kita tidak berfungsi. Selanjutnya, ada anemia hemolotik, yaitu anemia yang terjadi karena umur sel darrah merah yang lebih pendek,”jelas Dr.Cosphiadi.
Selain itu, lanjut Dr. Cosphiadi, ada anemia yang ditemukan pada pasien penyakit kronik, dimana zat besi cukup tapi tidak bisa dipakai. Anemia ini biasanya ditemukan pada pasien TBC dan terakhir, ada anemia pendarahan.
Dari smeua anemia tersebut, yang paling mendominasi memang anemia defisiensi. Tapi, anemia tidak selalu berarti defisiensi,”kata Dr.Cosphiadi.” untuk masuk kategori defisiensi, WHO memberi batasan jumlah hemoglobin pada laki-laki sebesar 13 g/dL, sedangkan perempuan 12g/dL
Gejala anemia umuumnya berupa.
Kepala pusing, jantung berdebar-debar, dan mudah lelah. Pada tingkat ringan, anemia membuat kita slit berknsentrasi, lemas, pucat dan mudah terinfeksi. Pada tingkat berat, anemia bia memicu depresi, sesa nafas bahkan gagal jantung.
Ini terjadi karena hemoglobin memlik tugas penting, yakni, membawa oksigen dari paru-paru yang dipompa jantung keseluruh tubuh. Dari sana, hemoglobin mengambil karbondioksida. Nh , saat fungsi ini terganggu , maka organ-organ tubuh  akan kekurangan oksigen, seperti otak dan jantung.
“setiap manusia punya cadangan zat besi dalam tubuh. Sebelum terjadi anemia, cadangan ini dipakai dulu, jika habis maka sel darah merah akan mulai mengecil dan timbul gejala anemia, ujar Dr.Cosphiadi
Kebutuhan zat besi ini terutama meningkat pada wanita usia subur, ibu hamil dan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Kelompok rentan anemia ini biasanya harus mengonsumsi tambahan suplemen.

“ tanpa disadari, wanita usia subur yang merasa dirinya sehat bisa saja tidak memiliki cadangan zat besi yang cukup ditubuhnya.  Begitu haid, darah sebanyak 50 mg atau lebih akan terbuang. Belum lagi kalau ada miomi uteri dan endome triosis, cadangan darahnya akan semakin terbuang. Mau tak mau ia harus menungkatkan zat besi sedemikian rupa sesuai jumlah kehilangan.

0 komentar:

Posting Komentar