Anemia seringkai tak bergejala.
Namun, ini bukan alasan untuk mengabaikanya. Jika tidak segera diatasi,
anemia bisa berakibat fatal. Kenali anemia untuk menghindari dampaknya. ((lead)
Anemia adalah suatu keadaan
ketika jumlah hemoglobin atau sel darah merahseseorang kurang dari normal.
Biasanya, kta mengidentikan anemia dengan kekurangan zat besi, padahal tidak
semua anemia demikian.
Menurut Dr. Chospiadi
IIrwan,Sp.PD,KHOM, staf pengajar Departemen Ilmu Peyakit Dalam, Divisi
Hematologi Medik, FKUI/RSCM, setidaknya ada lima jenis anemia yang dikenal
dalam ilmu kedokteran.
“Perttama adalah anemia
kekurangan zat besi atau B12, disebut juga anemia defisiensi. Kedua, anemia
aplastik, yaitu ketika pabrik darah tubuh kita tidak berfungsi. Selanjutnya,
ada anemia hemolotik, yaitu anemia yang terjadi karena umur sel darrah merah
yang lebih pendek,”jelas Dr.Cosphiadi.
Selain itu, lanjut Dr. Cosphiadi,
ada anemia yang ditemukan pada pasien penyakit kronik, dimana zat besi cukup
tapi tidak bisa dipakai. Anemia ini biasanya ditemukan pada pasien TBC dan
terakhir, ada anemia pendarahan.
Dari smeua anemia tersebut, yang
paling mendominasi memang anemia defisiensi. Tapi, anemia tidak selalu berarti
defisiensi,”kata Dr.Cosphiadi.” untuk masuk kategori defisiensi, WHO memberi
batasan jumlah hemoglobin pada laki-laki sebesar 13 g/dL, sedangkan perempuan
12g/dL
Gejala anemia umuumnya berupa.
Kepala pusing, jantung
berdebar-debar, dan mudah lelah. Pada tingkat ringan, anemia membuat kita slit
berknsentrasi, lemas, pucat dan mudah terinfeksi. Pada tingkat berat, anemia
bia memicu depresi, sesa nafas bahkan gagal jantung.
Ini terjadi karena hemoglobin
memlik tugas penting, yakni, membawa oksigen dari paru-paru yang dipompa
jantung keseluruh tubuh. Dari sana, hemoglobin mengambil karbondioksida. Nh ,
saat fungsi ini terganggu , maka organ-organ tubuh akan kekurangan oksigen, seperti otak dan
jantung.
“setiap manusia punya cadangan
zat besi dalam tubuh. Sebelum terjadi anemia, cadangan ini dipakai dulu, jika
habis maka sel darah merah akan mulai mengecil dan timbul gejala anemia, ujar
Dr.Cosphiadi
Kebutuhan zat besi ini terutama
meningkat pada wanita usia subur, ibu hamil dan anak-anak yang sedang dalam
masa pertumbuhan. Kelompok rentan anemia ini biasanya harus mengonsumsi
tambahan suplemen.
“ tanpa disadari, wanita usia
subur yang merasa dirinya sehat bisa saja tidak memiliki cadangan zat besi yang
cukup ditubuhnya. Begitu haid, darah
sebanyak 50 mg atau lebih akan terbuang. Belum lagi kalau ada miomi uteri dan
endome triosis, cadangan darahnya akan semakin terbuang. Mau tak mau ia harus
menungkatkan zat besi sedemikian rupa sesuai jumlah kehilangan.
0 komentar:
Posting Komentar