Jumat, 12 Juni 2015


Pepatah mengatakan : sarapanlah seperti raja, makan siang seperti pangeran, dan makan malam bak pengemis. Ini menunjukkan sarapan sangat penting. Ibarat perang, sarapan adalah amunisi yang harus dimiliki sebelum Anda menghadapi hari. (lead)                         
Sudahkah anda sarapan hari ini?
Kesibukan ddi pagi hari, ketergesaan berangkat kerja atau sekolah, jalanan yang macet dan tidak sempat menyiapkan sarapan menjadi sederet alasan yang membuat seseorang mengabaikan sarapan. Padahal, sarapan sangat penting sebagai sumber energy.
Ini membuat DR.Dr. Inge Permadhi,MS, Sp.GK, staf pengajar Departemen Gizi Klinik FKUI/RSCM, prihatin mengingat pentingnya sarapan dalam menunjang akttifitas.

“kalau memulai suatu pekerjaan tanpa energy , ibarat berperang tanpa amunisi,”kata Dr. Inge. “ karena itu, sudah seharusnya kita mengonsumsu makanan awal hari sebelum kita bekerja. Ibarat perang, sarapan adalah amunisi.”
Secara umum, orang sudah makan sekitar pukul 7 malam, dan banyak yang tidak makan apa-apa lagi sampai esok paginya. Itu berarti, selama durasi 12-15 jam, anda tidak makan apa-apa. “ puasa yang diizinkan saja tidak selama itu. Artinya, setelah waktu yang panjang, cadangan energy tubuh sudah habis daan saatnya diisi kembali,”ujar Dr.Inge
Pentingnya sarapan bagi tubuh kita juga ditegaskan oleh Antonius Sri Hartono, B.Sc., DAN,MPS,Lektor kepala Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II, yang pernah menjabat sebagai Direktur Politeknik Kesehatan Jakarta II Periode 2010-2014.
“sararpan berfungsi untuk mengembalikan zat gizi yang sangat diperlukan oleh ubuh manusia yang sudah mengalami penipisan atau jumlahnya semakin berkrag, karena tubuh sudah menggunakannya pada saat isirahat dan tidak ada aspan makanan yang mask selama periode tidur tersebut,”jelas Antonius.
Antonius menjabarkan bahwa salah satu jenis zat gizi yang sangat diperlukan tubuh pada pagi hari agar dapat melakukan berbagai aktivitas dengan baik adalah gluksa.
“aAgar otak manusia dapat bekerja dengan baik, ita memerlukan bahan bakar yakni glukosa yang harus tersedia setiap saat, baik pada saat melakukan berbagai aktifitas maupun saat tidur,” jelas Antonius.
Sejak makan malam atau mengonsumsi makanan yang terakhir sebelum tidur, tubuh menggunakan glukosa yang ada. Namun, karena penggunaannya yang terus menerus jumlah yang tersedia semakin berkurang dan tidak cukup lagi  memenuhi kebutuhan.”

Jarak antara konsumsi pangan terakhir sebelum  tidur sampai bangun dipagi hari yakni sekitar 10-12 jam, menyebabkan penipisan glukosa.

0 komentar:

Posting Komentar