Pepatah mengatakan : sarapanlah seperti raja, makan siang seperti
pangeran, dan makan malam bak pengemis. Ini menunjukkan sarapan sangat penting.
Ibarat perang, sarapan adalah amunisi yang harus dimiliki sebelum Anda
menghadapi hari. (lead)
Sudahkah anda sarapan hari ini?
Kesibukan ddi pagi hari,
ketergesaan berangkat kerja atau sekolah, jalanan yang macet dan tidak sempat
menyiapkan sarapan menjadi sederet alasan yang membuat seseorang mengabaikan
sarapan. Padahal, sarapan sangat penting sebagai sumber energy.
Ini membuat DR.Dr. Inge
Permadhi,MS, Sp.GK, staf pengajar Departemen Gizi Klinik FKUI/RSCM, prihatin
mengingat pentingnya sarapan dalam menunjang akttifitas.
“kalau memulai suatu pekerjaan
tanpa energy , ibarat berperang tanpa amunisi,”kata Dr. Inge. “ karena itu,
sudah seharusnya kita mengonsumsu makanan awal hari sebelum kita bekerja.
Ibarat perang, sarapan adalah amunisi.”
Secara umum, orang sudah makan
sekitar pukul 7 malam, dan banyak yang tidak makan apa-apa lagi sampai esok
paginya. Itu berarti, selama durasi 12-15 jam, anda tidak makan apa-apa. “
puasa yang diizinkan saja tidak selama itu. Artinya, setelah waktu yang
panjang, cadangan energy tubuh sudah habis daan saatnya diisi kembali,”ujar
Dr.Inge
Pentingnya sarapan bagi tubuh
kita juga ditegaskan oleh Antonius Sri Hartono, B.Sc., DAN,MPS,Lektor kepala
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II, yang pernah menjabat sebagai
Direktur Politeknik Kesehatan Jakarta II Periode 2010-2014.
“sararpan berfungsi untuk
mengembalikan zat gizi yang sangat diperlukan oleh ubuh manusia yang sudah
mengalami penipisan atau jumlahnya semakin berkrag, karena tubuh sudah
menggunakannya pada saat isirahat dan tidak ada aspan makanan yang mask selama
periode tidur tersebut,”jelas Antonius.
Antonius menjabarkan bahwa salah
satu jenis zat gizi yang sangat diperlukan tubuh pada pagi hari agar dapat
melakukan berbagai aktivitas dengan baik adalah gluksa.
“aAgar otak manusia dapat bekerja
dengan baik, ita memerlukan bahan bakar yakni glukosa yang harus tersedia
setiap saat, baik pada saat melakukan berbagai aktifitas maupun saat tidur,”
jelas Antonius.
Sejak makan malam atau
mengonsumsi makanan yang terakhir sebelum tidur, tubuh menggunakan glukosa yang
ada. Namun, karena penggunaannya yang terus menerus jumlah yang tersedia
semakin berkurang dan tidak cukup lagi
memenuhi kebutuhan.”
Jarak antara konsumsi pangan
terakhir sebelum tidur sampai bangun
dipagi hari yakni sekitar 10-12 jam, menyebabkan penipisan glukosa.